Asal-usul Desa
Dayakan : pada zaman dahulu kala konon ceritanya, ada seorang yang berkelana
atau mengembara dari brangkulon (mungkin dari daerah Jawa Tengah) Namamya Mbah
SOMITO, orang tersebut mengaku mengadakan perjalanan dari arah Barat menuju
wilayah Pacitan dan kearah utara berhenti disebuah tempat yang sekarang bernama
Dukuh Jurangsempu.
Ditempat itu
masih berupa hutan belantara lalu beliau membuat rompok (pondokan) yang terbuat
dari Pohon Gendayakan. lama kelamakan Mbah Somito ada yang mengikuti hidup di
tempat itu kemudian beliau mengajak tetangganya untuk membuat sebuah Kademangan
atau sekarang disebut Desa, wal hasil dilakukan pilihan Demang atau Kepala Desa
kebetulan tempat bermusyawarahnya berada di bawah pohon Gendayakan sehingga
dijadikan nama Desa yaitu Desa DAYAKAN,
menurut cerita proses pemilihan saat itu calon Kepala Desa berdiri dan diikuti
oleh pemilih di belakangnya, ternyata yang mendapatkan suara terbanyak adalah
Mbah SOMITO. Pemilih saat itu hanya sekitar + 30 sampai 40 orang.
Setelah diadakan
pemilihan Kepala Desa dan Mbah SOMITO menjadi Kepala Desa Beliau menggagas
untuk menentukan batas-batas Desa Dayakan; menurut cerita beliau menggunakan
alat burung sriti yang kebetulan pada waktu beliau berpikir untuk menentukan
batas-batas desa ada burung sriti yang datang mendekati beliau sehingga burung
itu beliau beri tanda pada kakinya diikat seutas tali dan diikuti kemanapun
burung itu terbang.
Ternyata burung
itu terbang dari arah itu menuju tempat yang banyak Jurang dan pohon Sempu
sehingga tempat itu disebut Jurangsempu yang sekarang menjadi nama Dukuh Jurangsempu, lalu burung itu
terbang menuju jauh kearah timur dan menemukan pohon berbunga putih sehingga
tempat itu disebut Sekarputih dan dijadikan nama Dukuh ke 2 Dukuh Sekarputih, lalu burung itu
terbang kearah barat setelah beberapa jauh terbang burung itu miyar-miyur
(kehilangan arah) lalu tempat itu disebut Kliyur dan dijadikan nama Dukuh Ke 3 Dukuh Kliyur. Lalu burung itu terbang
menuju arah barat daya terus keselatan ternyata tempat itu banyak terdapat
batu-batuan dan salahsatu batu itu ada yang berlubang dan berisi air sampai
megung (penuh) sampai saat sekarang ini, lalu tempat itu disebut Watuagung dan
dijadikan nama dukuh ke 4 Dukuh
Watuagung. Lalu burung itu terbang ketempat semula dan menghilang entah
kemana. Sedangkan batas selatan desa ini belum
ditentukan tempatnya, kebetulan suatu ketika ada orang meninggal disuatu
tempat setelah diteliti ternyata bukan orang Dayakan sehingga diaku oleh orang
wilayah Pacitan, dan tempat itu disebut Sengkan Bangke (bangkai) disitulah
ditetapkan sebagai batas selatan Desa Dayakan yang sekarang berbatasan dengan
Desa Tumpuk Kecamatan Bandar Kabupaten
Pacitan.
Inilah sejarah
singkat Desa Dayakan kami ambil dari Buku RPJMD Desa Dayakan Tahun 2005.
Sedangkan Daftar
nama Kepala Desa Dayakan sebagai berikut :
NO.
|
NAMA KEPALA
DESA
|
MASA JABATAN
|
TEMPAT TINGGL
|
1.
|
SOMITO
|
Dukuh
Jurangsempu
|
|
2.
|
PROJO MEDJO
|
Dukuh Kliyur
|
|
3.
|
HIRO MEDJO
|
Banyu Unut
Dukuh Kliyur
|
|
4.
|
IMAM SASTRO AL DJIKIN
|
Sekarpetak
Dukuh Sekarputih
|
|
5.
|
TUKIRAN HADI
WIJONO
|
1965-1985
|
Sekarpetak
Dukuh Sekarputih
|
6.
|
SARIP RIADI
|
1985-1993
|
Banyu Unut
Dukuh Kliyur
|
7.
|
TEGUH
|
1994-2001
|
Sekarpetak
Dukuh Sekarputih
|
8.
|
KARBIN
|
2002-2012
|
Dukuh Kliyur
|
9.
|
KATENO
|
2012-2018
|
Dukuh Sekarputih
|